loading...

APA YANG MUSTAHIL?

pak-tua


Ditulis Oleh www.begreatvision.com

Bayangkan ini :

Ada seseorang pria berusia paruh baya dengan kaos oblong putih yang lusuh dengan celana hitam usang sepanjang lutut. Sebagaimana kebanyakan orang yang belum sempat mencecap rasanya kaya, Bapak ini berwajah khas ‘ndeso’ dengan wajah mengkilat karena terlalu sering bertegur sapa dengan sahabatnya, matahari.

Suatu ketika pria ini bertemu Anda dan mengatakan,”Saya punya modal 200 rb dan saya akan membangun bisnis rujak. Saya akan bekerja keras untuk sukses di bisnis ini. Saya punya target dalam beberapa tahun kedepan punya penghasilan minimal 20 juta per bulan”, ujar pria berwajah ‘ndeso’ tegas.

Kira-kira apa yang muncul di pikiran Anda?

Mungkin Anda akan mentertawakan dan memberi nasehat,”Saya dukung Pak usahanya, tapi nggak usah muluk-muluk lah. Jaman sekarang bisa makan saja sudah syukur”.

Atau malah Anda nggak tertarik sama sekali merespon pembicaraan yang ‘kurang bermutu’ ini.

Tetapi mungkin Anda tipe orang yang selalu be positive dan seketika memberi dukungan,”Of course, tentu saja Bapak PASTI BISA selama Bapak konsisten berjuang”.

Saya sendiri dulunya lebih suka memberikan respon seperti yang pertama tadi. Tapi 10 tahun kemudian pikiran saya berbalik 180 derajat, karena…

“Wajah Ndeso tadi benar-benar berpenghasilan >20 juta ..!!”

Anda pikir cerita tadi fiktif?

Maaf, sama sekali bukan cerita dongeng atau sekedar ilustrasi motivasional. Anda bisa temui Bapak tadi di belakang komplek POLDA NTB. Orang Mataram menyebutnya “Rujak POLDA” karena dekat POLDA. Ada juga yang bilang “Rujak Kejaksaan” karena juga di dekat Kejaksaan Tinggi. Ada juga yang bilang “Rujak Suprapto” karena terletak di jalan Soeprapto.

Sebaiknya Anda datang dengan membawa alat penghitung pengunjung. Dan setelah jam makan siang lewat, alat penghitung Anda saya jamin sudah menunjuk angka lebih dari 1000.

Bukan 1000 orang numpang lewat, tetapi 1000 orang B E L A N J A..!!!

Kisah nyata ini tentu bukan satu-satunya kisah nyata sukses. Ada ribuan kisah nyata yang tadinya bahkan adalah gagasan mustahil.

Orang-orang terbesar di dunia adalah pecandu IDE MUSTAHIL

Yoram Wind dan Colin Crook dalam buku “The Power of Impossible Thingking” menyatakan “Model mental membentuk setiap aspek kehidupan kita”

Beberapa hari yang lalu, saya menemukan tulisan yang menarik karena penulisnya sangat analitis. Inti tulisannya seperti ini :

MLM adalah sebuah ide yang pasti gagal. Kegagalan itu melekat secara intrinsik pada gagasan MLM, yaitu menawarkan “KESUKSESAN”. Dibutuhkan sangat banyak downline yang bekerja keras sebagai penjual atau konsumen agar seseorang meraih kesuksesan passive income. Artinya, kalaupun kita meraih sukses, kita pasti gagal memenuhi janji yang kita tawarkan untuk sukses pada saat mengajak orang lain”

Saya lantas membayangkan mengajak seorang dan saya menawarkan seperti ini,”Yuk kita kerjasama, Anda jual produk ini dan Anda saya kasih komisi sekian. Kalau omzet Anda xxx, lumayan khan Anda bisa makan dan biayai anak sekolah”.

Saya bertanya-tanya, manakah yang lebih ‘jahat’. Menawarkan seseorang untuk sukses ataukah menawarkan pekerjaan kepada seseorang agar mendapat penghasilan yang ‘realistis’?

Menurut saya, dalam aktivitas bisnis apa saja. Sesuatu yang biasa-biasa saja bisa berubah menjadi luar biasa. Dalam buku “10 Pengusaha Indonesia yang Sukses Membangun Bisnis dari 0”, beberapa diantaranya dulu adalah tenaga sales atau karyawan biasa. Namun mereka tidak bekerja dengan visi selamanya menjadi pekerja. Mereka bekerja dengan tujuan mempelajari sistem usaha, dan mereka meyakini suatu ketika mereka akan membangun bisnis sendiri. Dan akhirnya mereka benar-benar berhasil menjadi pengusaha dengan ribuan karyawan.

Belajar dari kisah-kisah di buku tersebut, sejujurnya, kalau pengusaha memenuhi panggilan nurani untuk mensukseskan semua karyawannya mereka mestinya mengatakan kepada karyawannya,”Bekerjalah disini sampai kalian memahami sistem dengan baik, lalu kalian bisa membangun bisnis sendiri yang sukses. Jadilah kebanggaan keluarga Anda..!!

Gila..?? Ya…, tentu saja gagasan ini konyol secara bisnis. Pengusaha yang ‘normal’ harus memotivasi karyawannya untuk semakin profesional ‘dibidang masing-masing’. Semakin profesional, semakin tinggi imbalan gaji dan fasilitas lainnya supaya nggak nglirik kemana-mana. Semakin semua karyawan profesional dan setia, bisnis akan semakin lancar dan tidak terganggu ‘turn over’ karyawan.

Ujung-ujungnya …… pengusaha dapat menikmati PASSIVE INCOME, sementara karyawan semakin asyik dan semakin bangga dengan profesionalitas masing-masing.

Coba Anda cari, dimana ada pengusaha yang berharap karyawannya (khususnya sales-force-nya) akan sukses menjadi pengusaha juga? Apalagi sukses di bidang usaha yang sama pasarnya. Of course .. NOT !!

Kepentingan ekonomi akan lebih berkuasa daripada kepentingan moral. Sadar atau tidak.

Apakah ini sebuah fenomena yang buruk? Saya tidak ingin menilainya disini. Silahkan menilai sendiri-sendiri sesuai dengan keyakinan nilainya masing-masing.

Tujuan saya menulis artikel ini hanya untuk memberikan sudut pandang yang lebih berimbang. Pertanyaan kritis yang ingin saya sharingkan adalah :

“Jika kita mengetahui PASTI akan jauh lebih banyak yang GAGAL daripada yang PASTI SUKSES, apakah kita harus berhenti memberikan keyakinan dan motivasi untuk sukses?”

Saya membayangkan, seandainya saya adalah seorang rektor sebuah perguruan tinggi ‘kelas II’, apakah sebaiknya saya memberikan sambutan seperti ini kepada mahasiswa disaat mereka apel penerimaan mahasiswa baru,

“Adik adik mahasiswa tercinta, kita semua hidup dijaman yang sulit. Ketahuilah kebanyakan diantara kalian tidak akan sukses menjadi pengusaha. Jangankan menjadi pengusaha sukses, menjadi manajer atau direktur perusahaan bonafid saja sulitnya minta ampun. Kita semua harus realistis, akan banyak diantara kalian yang menjadi pekerja-pekerja biasa. Kalau itu terjadi, bersyukurlah. Adik-adik masih beruntung karena masih banyak teman-teman kalian yang menganggur dan menggantungkan hidupnya dari uluran tangan orang lain. Siapkan mental kalian menghadapi kehidupan yang sulit ini. Bersyukurlah pada setiap keadaan yang akan kalian terima nantinya”

Bagaimana jika Anda yang jadi rektor? Apakah Anda akan menyambut dengan pidato seperti itu?

Yesss…. Of Course NOT ..!!

Bahkan jika diantara 10 ribu mahasiswa hanya akan ada 1 orang saja yang secara statistik akan sukses jadi pengusaha. Kewajiban kita semua untuk memberikan motivasi sukses.

Ada 500 ribu tentara di Indonesia dan hanya ada 1 orang Panglima TNI. Apakah salah jika 500 ribu tentara punya motivasi untuk menjadi Panglima TNI? Resiko bagi motivatornya adalah : Motivator akan melihat 499.999 prajurit TNI yang GAGAL

Di MLM pasti banyak yang gagal, pertanyaannya apakah kita menyerahkan diri untuk GAGAL BERSAMA, ataukah kita tetap berlari ke puncak, dan mengajarkan kepada banyak orang untuk bisa berlari ke puncak?

Dalam buku Hypnotic Writing, Joe Vitale menantang kita semua : APA YANG MUSTAHIL?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar