loading...

Fenomena MLM

Sore itu di sebuah warung BCA ( Bubur Ceker Ayam ) terjadi diskusi hangat, nampaknya menjerumus pada perdebatan, diselingi panasnya BCA yang baru saja dihidangkan bang ahmad salah seorang penjual BCA dari madura. Sebut saja namanya edi, awalnya tadi sebelum pesan BCA dia memperkenalkan diri dengan senyum yang begitu simetris bila dikukur sudut bibirnya kira-kira kekiri 1 cm dan kekanan 1cm, begitu rapi dengan setelan kemeja hitam garis putih-putih berbalut dasi berwarna silver. Sore itu suasana warung sedikit sepi, pembeli sekitar 4 orang termasuk saya dan waktu itu kebetulan saya duduk berhadapan dengan si edi dibatasi meja panjang.
Nampaknya edi lahap sekali menyantap BCAnya dengan beberapa kali menghela keringat dikening, perbincangan mulai terjadi sesaat setelah semua selesai makan, emmm diselingi asap rokok yang mengepul si zaini temen bisnisku mulai angkat bicara, “ bang edi kerja dimana ya?”, “ wah maaf bang saya ini ga kerja, hari gini kerja kapan kayanya bang,.” Trus dengan pakaian gini keren, emangnya ge mau kemana?, “ ha,ha justru itu yang aku mau jelasin dari tadi,makanya bang gaul dikit dong, aku barusan selesai ikut seminar bisnis, kalau ikut dibisnis ini dijamin pasti kaya dan biaya ivestasinya kecil untuk apa kita nyari kerjaan”. “Wahh bisnis macam apa ya?, tapi kok tadi bang edi turun dari Angkot bukan pakai mobil atau motor gitu, sahut zaini dengan wajah (negatif).
“Abang jangan liat yang sekarang dong tapi liatnya kedepan, okey saya jelasin sedikit tentang bisnisnya,begini “ bisnis ini namanya MLM (Multi Level Marketing ) perusahaan ini namanya “XX” bergerak dalam bidang “XX”, “. Dengan mulut manyun zaini geleng-geleng kepala lalu mengCut ocehan edi, “ Kalau yang begituan sih aku dah tahu, yang pake rekrut-rekrut orang kan,terus kita disuruh jualan tantang tenteng produk, di daerahku dah banyak yang gabung tapi belum ada yang berhasil di ajak menghayal lagi bahkan ada yang jualin barang kesayangan buat TuPo ( Tutup Point ), kalo nggak sangsinya nggak dapat bonus kan? Bahkan dinonaktivkan oleh perusahaan, Jangan menghayal deh bang,lebih baik abang pelihara ayam 10 ekor ( 8 ekor betina, 2 ekor pejantan ) ntar 2 atau 3 bulan udah kelihatan hasilnya, hari gini ikut MLM dah ga gaul “ balas zaini menyerang edi. Wajah edi agak memerah itu pertanda hatinya dah mulai panas terpancing olokan edi.
Justru Anda yang ga nyambung dan ga tahu kemajuan zaman, anda tahu gak kalau di tahun 2010 keatas bisnis yang akan booming yakni bisnis yang bergerak dengan cara networking, dan kalau boleh saya ingatkan bisnis yang bergerak dalam bidang unggas-unggasan segera bangkrut karena terserang flu burung”, karena emosi kalimat yang keluar dari bibir edi sudah mulai ngolor ngidul.
Brakkkk!!!!! Semua tersentak saat zaini memukul meja, karena kerasnya hampir-hampir semua piring dan gelas yang ada dimeja keliatan terangkat, zaini yang tadinya duduk sekarang sudah berdiri sambil mematikan sisa rokoknya dimeja, “ Anda ini nantang berdebat atau nantang kelahi!!!!”,.
Dengan keadaan seperti ini bang ahmad yang lagi asyik potong-potong sayur juga ikut kaget, saya yang dari tadi hanya sebagai pendengar segera mendekat kearahnya lalu merangkul bahu dan menariknya keluar dari warung, sambil memberikan sedikit nasehat zaini kelihatan sudah bisa mengontrol emosi, tanpa komando saya masuk lagi kewarung dan mendekati edi “ edi, kami minta maaf ya atas kejadian tadi”,.Edi kelihatan pucat ( mungkin kaget atau sedikit shok dengan gertakan zaini). “ ohhh emmm yah, saya juga minta maaf” sambut edi. Setelah membayar 2 mangkuk BCA kami lalu pulang kerumah.
Cerita diatas adalah salah satu dari ribuan debat yang isi materinya MLM, belum lagi cemoohan-cemoohan yang menyerang anggota MLM atau sebaliknya cemoohan-cemohaan para anggota MLM terhadap para nonMLM.
Banyak sekali terjadi dilingkungan sekitar kita, gara-gara teman akrabnya tidak mau ikut gabung di MLM yang digeluti membuat oknum seorang distributor membenci temannya dan begitu juga sebaliknya.
FENOMENA apakah ini?
Untuk segera bisa menyimpulkan dan menarik benang merah dari fenomena ini, saya 5 tahun terakhir mempelajari apa itu MLM dengan berbagai cara dan upaya, baik itu langsung bertanya pada Leader-leader MLM dari berbagai perusahaan, ikuti seminar atau pelatihan yang diadakan support system dari berbagai MLM, juga dengan membaca berbagi artikel tentang MLM diberbagi web.
Dengan tulisan ini saya dengan kerendahan hati, ingin berbagi untuk para rekan netwoker dan juga khalayak umum agar tidak tersesat dalam belantara MLM, tanpa bermaksud mendukung salah satu MLM yang ada apalagi untuk menjatuhkannya.
MLM ( Multi Level Marketing )
Biasa disebut Network Marketing selama ini jadi pebincangan Hangat " ha ha Bakso kalee ", Ada yang memvonis MLM adalah makhluk Luar Angkasa yang serem banget, katanya ada yang Trauma sampai muntah-muntah denger kata-kata MLM “Emmmmmmmm emang seh yang satu ini kadang bikin sebagian pihak merinding”.
Ada juga yang mendukung dan habis habisan di bisnis ini, kata dan khabarnya ada sekitar kurang lebih 7 jutaan Member MLM dari semua MLM yg ada di indonesia sumber APLI ( Asosiasi Penjualan Langsung Indonesia ), belum lagi dari seluruh penjuru dunia.
Makhluk ini memang ibarat Bola salju, semakin ditentang semakin menerjang. Ada apa sebenarnya dengan MLM, Kenapa dia jadi perbincangan hangat saat ini, Salah apasih MLM kok banyak orang yang mencaci dan memandangnya sebelah mata.
Menurut Hemat Penulis ( bukan hemat BBM lho), Fenomena ini harus segera diselesaikan agar segera ketemu BENANG MERAH nya dan bagi sebagian besar masyarakat yang belum mengenal nya segera tahu dan mengerti apa itu MLM, jadi masyarakat tidak dibodohi dan bukan hanya sekedar mendengar isu-isunya, alhasil masyarakat yang nota bene kebanyakan kelas menegah kebawah bisa mengambil keputusan dari hati nurani sendiri ikut MLM apa Tidak.

Saya akan membawa Anda kembali ke pertanyaan awal,
Kenapa MLM banyak dicemooh?
Kenapa MLM menjadi momok dimata masyarakat ?
TAPI
Kenapa MLM malah membengkak jumlahnya?
Kenapa MLM jadi IDOLA di hati para distributornya?
I N I L A H yang Anda tunggu-tunggu
Cemoohan ini antara lain terjadi dari salah satu penyebab dibawah ini
• MLM banyak dicemooh karena oknum new distributor belum menguasai materi presentasi Rencana Pemasaran Perusahannya tapi malah langsung tancap gas mempresentasikan orang lain, inilah awal bencana, disinilah banyak terjadi salah kaprah, hitung-hitung mendapatkan prospek malah mendapatkan musuh baru. Asal muasalnya sewaktu terjadi presentasi si prospek menanyakan banyak hal dan karena kurangnya pengetahuan sang new distributor menjawab pertanyaan tersebut asal-asalan, sok tahu untuk menjaga gengsi.Akhirnya dilolak disana sini.
• Terhubung dengan hal diatas akhirnya si new distributor jadi patah semangat, kebuntuan terjadi yang akhirnya membuatnya mengeluh dan lama kelamaan menyalahkan sponsor dan perusahaan, karena merasa rugi disebarlah virus fitnah. Bukannya satu dua orang oknum seperti ini namun jumlahnya sudah tidak bisa dihitung dengan jari, bagai badai tornado isu virus merebak kemana-mana, yang nota benenya orang yang hanya dengar saja jadi ikut-ikutan negative.
• Ini semua juga erat kaitannya dengan kurangnya perhatian dan pengarahan dari sponsor, asal rekrut setelah calon baru masuk lalu ditinggalkan begitu saja.
• Para oknum sponsor hanya melirik keuntungan sesaat saja
• Munculnya berbagai MG “Money Game” yang mengaku MLM, beda MG dengan MLM ada pada halaman berikutnya.
• Terjadinya persaingan antara MLM, dimana masing-masing distributor dari MLM berbeda saling menjatuhkan dan menganggap diri paling TOP.
• Kurang kuatnya pondasi dari beberapa MLM yang membuatnya timbul tenggelam yang akhirnya membuat opini masyarakat menganggap ini bisnis tidak jelas
Baiklah mari kita beranjak kepertanyaan berikutnya yaitu Kenapa MLM menjadi momok alias biang keladi terjadinya perselisihan baik itu antara distributor dengan sahabat karib, tetangga bahkan yang lebih parah lagi dengan kerabat dekat.
Ibarat orang yang baru belajar pencak silat, kecendrungan new distributor sama gatalnya ingin segera mempraktikkan ilmu yang baru saja ditimba, apalagi masih semangat-semanatnya baru keluar dari suatu pelatihan, bisa dibilang semua orang yang bertemu dengannya akan diajak debat. MLM itu begini lah, begitulah,bla-bla-bla, “jadi kalau lho gak ikut MLM lho siap-siap jadi pekerja seumur hidup”. Belum apa-apa dan belum jelas benar bagaimana cara kerjanya ehh malah langusung ketitik klimaks “ kalo lho ikut dengan kami dijamin 2 sampai 3 tahun kedepan, lho bakalan dapat Mobil mewah

MLM/NETWORK MARKETING
Yakni suatu cara Pemasaran berjenjang, penjualan suatu produk lewat jaringan, sebetulnya hanyalah salah satu cara pendristibusian barang saja, bedannya dengan cara konvensional yakni pemangkasan jalur distribusi barang dimana Produk yang disalurkan ke konsumen tidak melewati jalur panjang seperti cara biasa:
Pemasaran secara Konvensional biasanya sedikit pihak saja yang diuntungkan, dan suatu perusahaan konvensional paling besar mengeluarkan biaya nya pada biaya iklan dan undian, jadi konsumen hanya dapat manfaat produknya saja.
Pemasaran secara Network marketing kedua belah pihak saling menguntungkan, maksudnya apabila seorang konsumen ingin jadi distributor langsung dan aktive maka mereka akan mendapatkan keuntungan apabila mempromosikan produk dari perusahaannya,
Dari manakah Bonus distributor didapatkan ?,
ini merupakan salah satu pertanyaan yang paling sering diungkapkan, ratingnya diatas rata-rata, apa perusahaan tidak bangkrut kalau memberikan Distributornya Bonus, ada yang dapat bonus bulanan 100 juta bahkan sampai milyaran, secara kasat mata memang ini tidak masuk akal, tapi kalau dipelajari bonus yang mereka terima adalah wajar.
Bonus ini dipetikkan dari biaya IKLAN dan UNDIAN, dimana sebuah perusahaan MLM apabila sudah terdaftar APLI, tidak boleh mengiklankan produk atau perusahaannya lewat media apapun,karena distributorlah media iklannya. Dan bonus akan mereka dapatkan apabila terjadi transaksi produk lewat promosinya.
Sangat wajar bukan?,
Sebuah perusahaan Konvensional untuk bisa menembus pasar harus mengiklankan produknya, dan mereka akan membayar Artis,Model dan berbagai media belum lagi ditambah undian. Bayangkan betapa besar biaya yang dikeluarkan, ini hanya gambaran saja agar kita tidak binggung dari mana asal bonus-bonus para distributor tersebut.
Penulis tidak memberikan contoh kongkrit persentasi bonus karena masing-masing perusahaan MLM punya Rencana Pemasaran yang berbeda.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar