loading...

GOLDEN HARVEST TAMBAK

GOLDEN HARVEST Tambak adalah teknologi probiotik khusus untuk tambak (air payau), setelah melalui proses yang cukup panjang dan telah diuji di beberapa lokasi tambak (air payau) udang dan bandeng menunjukan hasil yang sangat memuaskan, maka secara resmi produk yang diberi nama GOLDEN HARVEST Tambak diluncurkan. Pengkhususan teknologi probiotik ini bertujuan untuk menjaga dan meningkatkan Kualitas, Kuantitas dan Kontinuitas hasil tambak. Kandungan yang terdapat dalam GOLDEN HARVEST Tambak ini sangat berguna antara lain :
· Meningkatkan dan menjaga mutu air tambak/kolam
· Menekan perkembangan Bakteri patogen didalam tanah dan air tambak/kolam
· Meningkatkan kekebalan dan Kesehatan Udang/Ikan terhadap hama penyakit
· Meningkatkan Produktifitas Tambak/kolam
o Meningkatkan mutu dan jumlah plankton pada air tambak/kolam
o Meningkatakn kuntitas dan kualitas udang/ikan
o Panen relatif lebih cepat
Menekan potensi pencemaran pada lingkungan tambak/kolam
1. BUDIDAYA PEMBESARAN LELE
(Sumber :Buku Budidaya Lele Sangkuriang, Dit. Pembudidayaan, Ditjen Perikanan Budidaya)
Ikan lele merupakan salah satu jenis ikan air Tawar yang sudah dibudidayakan secara komersial oleh masyarakat Indonesia terutama di Pulau Jawa. Budidaya lele berkembang pesat dikarenakan
· Dapat dibudidayakan di lahan dan sumber air yang terbatas dengan padat tebar tinggi
· Teknologi budidaya relatif mudah dikuasai oleh masyarakat
· Pemasarannya relatif mudah dan
· Modal usaha yang dibutuhkan relatif rendah.
· Syarat Teknis
o Budidaya lele dapat dilakukan di areal dengan ketinggian 1 m - 800 m dpl
o Suhu air yang ideal untuk pertumbuhan ikan lele berkisar antara 22-32°C. Suhu air akan mempengaruhi laju pertumbuhan, laju metabolisme ikan dan napsu makan ikan serta kelarutan oksigen dalam air.
o pH air yang ideal berkisar antara 6 - 9.
o Oksigen terlarut di dalam air harus > 1 mg/l.
Persiapan Kolam Tanah Tradisional
o Syarat bibit, berasal dari indukan yang unggul (Balai benih).
o Bentuk kolam yang ideal untuk pemeliharaan ikan lele adalah empat persegi panjang dengan ukuran 100-500 M2. Kedalaman kolam berkisar antara 1,0-1,5 m dengan kemiringan kolam dari pemasukan air ke pembuangan 0,5%. Pada bagian tengah dasar kolam dibuat parit (kamalir) yang memanjang dari pemasukan air ke pengeluaran air (monik). Parit dibuat selebar 30-50 cm dengan kedalaman 10-15 cm.

o Pengolahan dasar kolam yang terdiri dari pencangkulan atau pembajakan tanah dasar kolam dan meratakannya. Dinding kolam diperkeras dengan memukul-mukulnya dengan menggunakan balok kayu agar keras dan padat supaya tidak terjadi kebocoran. Pemopokan pematang untuk kolam tanah (menutupi bagian-bagian kolam yang bocor).
o Untuk tempat berlindung ikan (benih ikan lele) sekaligus mempermudah pemanenan maka dibuat parit/kamalir dan kubangan (bak untuk pemanenan).
o PEMUPUKAN Memberikan kapur ke dalam kolam yang bertujuan untuk memberantas hama, penyakit dan memperbaiki kualitas tanah. Dosis yang dianjurkan adalah 20-200 gram/M2, tergantung pada keasaman kolam. Untuk kolam dengan pH rendah dapat diberikan kapur lebih banyak, juga sebaliknya apabila tanah sudah cukup baik, pemberian kapur dapat dilakukan sekedar untuk memberantas hama penyakit yang kemungkinan terdapat di kolam. Pemupukan dengan kotoran ternak ayam, berkisar antara 500-700 gram/M2; urea 15 gram/M2; SP3 10 gram/M2; NH4N03 15 gram/M2. Semprotkan larutan GOLDEN HARVEST Tambak pada dasar kolam (keadaan becek) dengan Dosis 10 ml GOLDEN HARVEST : air 1 liter untuk lahan dengan luas 10 M2.
Pada pintu pemasukan dan pengeluaran air dipasang penyaring Kemudian dilakukan pengisian air kolam secara bertahap. Kolam dibiarkan selama ± 7 (tujuh) hari, guna memberi kesempatan tumbuhnya makanan alami (plankton).
Persiapan Kolam Semen
o Persiapan kolam tembok hampir sama dengan kolam tanah. Bedanya, pada kolam tembok tidak dilakukan pengolahan dasar kolam, perbaikan parit dan bak untuk panen, karena parit dan bak untuk panen biasanya sudah dibuat Permanen, Hanya saja bagian bawah kolan harus diisi dengan lumpur terlebih dahulu setebal ±20cm.
Persiapan Benih
o Sebelum benih ditebarkan sebaiknya benih disuci hamakan dulu dengan merendamnya didalam larutan KM5N04 (Kalium permanganat) atau PK dengan dosis 35 gram/M2 selama 24 jam atau formalin dengan dosis 25 mg/l selama 5-10 menit. Penebaran benih sebaiknya dilakukan pada pagi atau sore hari atau pada saat udara tidak panas. Sebelum ditebarkan ke kolam, benih diaklimatisasi dulu (perlakuan penyesuaian suhu) dengan cara memasukan air kolam sedikit demi sedikit ke dalam wadah pengangkut benih. Benih yang sudah teraklimatisasi akan dengan sendirinya keluar dari kantong (wadah) angkut benih menuju lingkungan yang baru yaitu kolam. Hal ini berarti bahwa perlakuan tersebut dilaksanakan diatas permukaan air kolam dimana wadah (kantong) benih mengapung diatas air. Jumlah benih yang ditebar 35-50 ekor/M2 yang berukuran 5-8 cm.
Pemberian Pakan
o Selain makanan alami, untuk mempercepat pertumbuhan ikan lele perlu pemberian makanan tambahan berupa pellet. Jumlah makanan yang diberikan sebanyak 2-5% perhari dari berat total ikan yang ditebarkan di kolam. Pemberian pakan frekuensinya 3-4 kali setiap hari. Sedangkan komposisi makanan buatan dapat dibuat dari campuran dedak halus dengan ikan rucah dengan perbandingan 1:9 atau campuran dedak halus, bekatul, jagung, cincangan bekicot dengan perbandingan 2:1:1:1 campuran tersebut dapat dibuat bentuk pellet.
Pemberian GOLDEN HARVEST suplemen untuk campuran pakan, Buat larutan GOLDEN HARVEST Ternak/suplemen (1tutup/10ml GOLDEN HARVEST suplemen : air secukupnya) diamkan sebentar, kemudian campurkan pada 1 kg pakan. Berikan GOLDEN HARVEST suplemen setiap pemberian pakan!
Pemberian GOLDEN HARVEST pada Masa Pemeliharaan
o Berikan setiap satu minggu sekali pada kolam secara merata dengan dosis 10ml GOLDEN HARVEST dicampur air 1 liter, untuk kolam dengan luas 10 M2.
Pemanenan
o Ikan lele akan mencapai ukuran konsumsi setelah dibesarkan selama ±130 hari, dengan bobot antara 200 - 250 gram per ekor dengan panjang 15 - 20 cm. Pemanenan dilakukan dengan cara menyurutkan air kolam. Ikan lele akan berkumpul di kamalir dan kubangan, sehingga mudah ditangkap dengan menggunakan waring atau lambit. Cara lain penangkapan yaitu dengan menggunakan pipa ruas bambu atau pipa paralon/bambu diletakkan didasar kolam, pada waktu air kolam disurutkan, ikan lele akan masuk kedalam ruas bambu/paralon, maka dengan mudah ikan dapat ditangkap atau diangkat. Ikan lele hasil tangkapan dikumpulkan pada wadah berupa ayakan/happa yang dipasang di kolam yang airnya terus mengalir untuk diistirahatkan sebelum ikan-ikan tersebut diangkut untuk dipasarkan. Pengangkutan ikan lele dapat dilakukan dengan menggunakan karamba, pikulan ikan atau jerigen plastik yang diperluas lubang permukaannya dan dengan jumlah air yang sedikit.
2. TAMBAK (AIR PAYAU) UDANG DAN BANDENG
Pengolahan Lahan Tambak
· Balik tanah dengan cara dibajak/cangkul, biarkan selama 7 - 10 hari sampai mengering. Apabila tidak mungkin untuk dikeringkan maka tebarkan Dolomit halus. Untuk 1 hektarnya diperlukan sebanyak 500 - 600 kg.
· Masukan air sampai ketinggian 5 - 10 cm
· Semprotkan GOLDEN HARVEST Tambak pada dasar tambak dan pada bagian pinggir secara merata, tahap ini diperlukan sebanyak 6 liter GOLDEN HARVEST Tambak.
· Berikan pupuk pada lahan, untuk 1 hektar diperlukan Urea sebanyak 50kg, SP 36 25kg dan KCl sebanyak 25 kg.
· Biarkan selama 3 hari
Pengisian Air
· Dilakukan secara bertahap, setelah sampai dengan ketinggian ± 60 cm, berikan GOLDEN HARVEST Tambak (telah dicampur air) sebanyak 2 liter perhektar. Apabila kepadatan tebar benur 150.000 ekor (semi intensif) maka pemberian GOLDEN HARVEST Tambak adalah 0,04 ppm atau 4 liter per Hektar
· Diamkan selama 4 hari Ukur pH air, apabila sekitar 7,8 - 8,1 dan kecerahan 55 s/d 60 cm, maka benur/ bibit udang dapat dimasukan kedalam tambak.
Pemeliharaan
1. UDANG
· Umur 0 - 60 hari, berikan GOLDEN HARVEST Tambak dua minggu sekali sebanyak 0,2 ppm ( 2 liter GOLDEN HARVEST Tambak/Ha). Apabila kepadatan tebar 150.000 ekor maka pemberian GOLDEN HARVEST Tambak adalah 0,03 ppm atau 3 liter per Hektar setiap 1 minggu sekali.
· Umur diatas 60 hari - panen, berikan GOLDEN HARVEST Tambak setiap 4 hari sekali sebanyak 0,2 ppm (2 liter GOLDEN HARVEST Tambak/Ha). Apabila kepadatan tebar 150.000 ekor maka pemberian GOLDEN HARVEST Tambak adalah 0,03 ppm atau 3 liter per Hektar setiap 4 hari sekali.
· Pakan udang tetap diberikan sesuai dengan kebutuhan dan disarankan ditambah dengan GOLDEN HARVEST Suplemen (hasil akan optimal)
· Ketinggian air harus selalu dijaga.
· Pemberian Migro Tambak tergantung kondisi lingkungan tambak dan serangan penyakit. Apabila kualitas lingkungan menurun dan adanya serangan penyakit maka frekuensi dan jumlah pemberian Migro Tambak lebih banyak dan sering.
2. BANDENG
Sejak benur dimasukan dalam kolam/tambak pembesaran berikan GOLDEN HARVEST Tambak setiap 3 minggu sekali sebanyak 2 liter GOLDEN HARVEST Tambak /Ha.
3. BUDIDAYA IKAN AIR TAWAR
Pada budidaya ikan air tawar, pemberian GOLDEN HARVEST Tambak sebaiknya sejak pengolahan lahan dan memberikan GOLDEN HARVEST Suplemen sebagai campuran pada pakan (hasil akan optimal).
GOLDEN HARVEST Tambak tambak berfungsi menjaga kualitas air kolam dan sebagai mikrostarter yaitu untuk menumbuhkan plankton-plankton sebagai pakan alami ikan serta menekan perkembangan bakteri patogen, sedangkan GOLDEN HARVEST Suplemen berfungsi untuk membantu pencernaan agar penyerapan nutrisi dari pakan oleh tubuh menjadi optimal.
Aplikasi
Pembenihan
o Setelah lahan diolah, berikan larutan GOLDEN HARVEST Tambak (1 liter GOLDEN HARVEST Tambak: air max 200 liter) pada dasar kolam (keadaan sedikit air / becek) secara merata, kemudian biarkan selama 3 hari. Tahap ini GOLDEN HARVEST diperlukan sebanyak 2 liter /hektar.
Masukan air secara bertahap sampai dengan kedalaman yang diinginkan.
Pendederan
o Sebelum ikan dimasukan dalam kolam pendederan, dasar kolam harus diberikan larutan GOLDEN HARVEST Tambak sebanyak 2 liter/Ha secara merata, kemudian biarkan selama 3 hari. Masukan air secara bertahap sampai dengan kedalaman yang diinginkan.
o Apabila memberikan pakan tambahan, campurkan GOLDEN HARVEST Suplemen (10 ml) pada 3 kg pakan kemudian ditambah air secukupnya dan diamkan beberapa menit. Siap untuk ditebarkan ke kolam.
Pembesaran (Kolam Darat)
o Sebelum ikan dimasukan dalam kolam pendederan, dasar kolam harus diberikan larutan GOLDEN HARVEST Tambak sebanyak 2 liter/Ha secara merata, kemudian biarkan selama 3 hari. Masukan air secara bertahap sampai dengan kedalaman yang diinginkan.
o Apabila memberikan pakan tambahan, campurkan GOLDEN HARVEST Suplemen (10 ml) pada 3 kg pakan kemudian ditambah air secukupnya dan diamkan beberapa menit. Siap untuk ditebarkan ke kolam.
o Dianjurkan untuk memberikan GOLDEN HARVEST Tambak lanjutan pada masa pemeliharaan, yaitu setiap 2 minggu sekali sebanyak 2 liter/Ha.
4. BUDIDAYA KOLAM JALA APUNG
Pada budidaya pembesaran ikan (Mas, Nila, Gurami, Patin dll) di kolam jala apung adalah sebagai berikut :
· Sebelum tebar bibit kedalam kolam jala apung, sebaiknya berikan 1 liter GOLDEN HARVEST Tambak untuk kolam ukuran (25 x 25 meter), usahakan merata. Hal ini untuk meningkatkan kualitas air disekitar kolam jala apung dan menekan perkembangan bakteri patogen di perairan di sekitar kolam.
· Biarkan selama beberapa saat (±10 menit), kemudian bibit siap tebar.
· Selanjutnya masa pemeliharaan cukup dengan Migro Suplemen/MiG Ternak, diberikan/dicampur dengan pakan buatan/pelet
· Dosisnya adalah 10ml Migro Suplemen/MiG Ternak, dicampur dengan pakan buatan/pelet sebanyak 3 kg.
· Cukup diberikan 2 kali sehari yaitu pagi dan sore.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar